Ads 468x60px

Pak SBY Bilang,"Polisi Jangan Mudah Gunakan Peluru"

KOMPAS.com Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta aparat Kepolisian RI menjalankan tugasnya secara profesional dan menggunakan taktik yang tepat dalam menangani gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Dengan demikian, tak ada korban di pihak sipil.
"Jauhkan peluru. Jangan mudah menggunakan peluru. Yakinkan itu, mulai dari Kapolri hingga prajurit yang paling depan," kata Presiden ketika membuka Rapat Pimpinan Polri di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (17/1/2012).
Presiden meminta jenderal polisi tak segan-segan memerika laras yang digunakan anggota Polri, sebagaimana yang dilakukan jenderal TNI yang memeriksa senjata prajuritnya.
Presiden mengingatkan, "Meski mereka melakukan kerusuhan, mereka adalah rakyat kita. Cegah jatuhnya korban jiwa."
Sebelumnya, Indonesia Police Watch mencatat, sepanjang tahun 2011, sebanyak 16 orang tewas dan 69 lainnya terluka akibat sikap mudah menembak (trigger happy) polisi di Indonesia.
Ketua Presidium IPW Neta S Pane menyebutkan dua kategori, yakni aksi main tembak dan aksi salah tembak. Dikatakan, aksi main tembak terjadi di sekitar wilayah tambang dan kawasan perkebunan, tepatnya saat warga sedang memperjuangkan hak-haknya dalam sengketa dengan pengusaha tambang atau perkebunan.
Aksi salah tembak terjadi saat polisi sedang mengejar pelaku kriminal. Akibat tidak profesionalnya polisi, warga yang tidak bersalah menjadi korban.